
Ada satu kalimat dalam ulasan Dragon Age Bursa303: The Veilguard kami yang terus terngiang-ngiang di kepala saya selama memainkan game ini:
“Lucu rasanya tak satu pun karakter yang mengucapkan kata ‘Veilguard’ selama 100 jam saya bermain kampanye penuh dialog ini, seolah membongkar fakta bahwa nama tersebut hanyalah keputusan pemasaran di menit-menit terakhir.”
Meskipun saya sendiri belum mencapai angka 100 jam, sejauh ini kalimat itu terbukti benar tidak satu pun karakter yang menyebutkan The Veilguard. Tim saya yang terdiri dari kumpulan karakter ala D&D memang secara resmi dikenal dengan nama itu di semua materi pemasaran, artikel daring, hingga kotak fisik gamenya, tetapi di dalam dunia Thedas, mereka sendiri seolah tidak tahu apa-apa. Bayangkan kalau Tony Stark dan Steve Rogers tidak tahu kalau dunia menyebut mereka Avengers… kira-kira seperti itulah keanehannya.
Namun, ada satu nama yang jelas dikenal oleh Rook, Varric, Harding, dan semua anggota tim lainnya Dread Wolf, julukan mitologis untuk Solas, mantan karakter pendamping dalam Dragon Age, sekaligus subjudul asli dari entri keempat dalam seri fantasi BioWare ini. Pada akhirnya, memang tak terlalu penting game ini diberi judul apa, tetapi semakin lama saya memainkan The Veilguard, semakin terasa bahwa game ini seperti bertentangan dengan dirinya sendiri terpecah menjadi dua niat yang berbeda: satu sebagai sekuel dari RPG satu dekade lalu, dan satu lagi sebagai awal yang baru tanpa keterikatan pada masa lalu.
Banyak elemen dalam The Veilguard yang mengindikasikan bahwa game judi bola ini semacam soft reset atau bahkan spin-off dari seri utama Dragon Age. Berlatar di wilayah utara Tevinter, game ini meninggalkan tempat asal seri sebelumnya di selatan, yaitu Ferelden, lengkap dengan semua karakter dan politiknya. Dragon Age memang selalu memulai dari awal di setiap game-nya karena, tidak seperti Mass Effect, tidak ada protagonis yang berkelanjutan setiap seri menceritakan kisah baru. Maka, pergeseran ke Tevinter sebenarnya sejalan dengan tradisi Dragon Age. Namun, The Veilguard bukanlah game Dragon Age biasa. Ini adalah sekuel langsung pertama kelanjutan dari Dragon Age: Inquisition, yang dalam post-credit dan DLC Trespasser-nya menyiapkan Solas sebagai antagonis bernama Dread Wolf. Dan di sinilah semuanya mulai terasa berantakan.
Sebagian besar The Veilguard didedikasikan untuk Solas. Pembukaannya menampilkan Solas melakukan ritual berbahaya untuk membebaskan para dewa, dan dunia game ini dipenuhi misi yang mengeksplorasi sejarah serta hubungannya dengan entitas gelap tersebut. Mungkin tidak ada yang menyebut kata “Veilguard” di sepanjang permainan, tetapi semua orang membicarakan Dread Wolf.